Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) tiap 3 Desember ternyata berlatar belakang heroik. Ini terungkap dalam sambutan tertulis Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang dibacakan Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani.
Ceritanya begini.
Pada 3 Desember 1945 ada 21 pegawai yang ditugasi menjaga Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat, dari serangan tentara Sekutu.
Dalam peristiwa tersebut gugur tujuh orang pegawai PU. Mereka adalah Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu, dan Soerjono.
Mereka selanjutnya dikenal sebagai Pahlawan Sapta Taruna.
“Kekompakan dan semangat juang yang luar biasa dari Pahlawan Sapta Taruna tersebut selalu menjadi inspirasi setiap insan PUPR dalam menjalankan tugas, khususnya saat ini di mana pembangunan infrastruktur telah menjadi prioritas dalam rangka mengejar ketertinggalan dari bangsa lain,” ujar Wagub.
Saat ini berbagai capaian Kementerian PUPR telah dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, dan banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
“Namun hal ini jangan menjadikan kita cepat berpuas diri, tapi justru lebih berhati-hati dan bertanggung jawab atas setiap kebijakan dan langkah kita,” ingat Wagub.
Terobosan baru dan Iompatan perlu terus dilakukan agar mampu bersaing dengan negara-negara Iain. “Ide-ide kreatif dan inovatif harus dapat diimplementasikan dalam setiap gerak langkah kita,” pesan Wagub.
Pada 2019 mendatang, Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran Rp.110,7 T, yang merupakan alokasi terbesar dari seluruh Kementerian/Lembaga.
Kementerian PUPR juga mendapat amanah tambahan untuk mendukung misi penguatan SDM dan perekonomian masyarakat melalui pembangunan sekolah, perguruan tinggi, madrasah, serta pasar induk regional.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››