Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua, Frits B Ramandey SSos MH meminta pemutusan rantai kecurigaan soal OPM oleh lembaga-lembaga nasional.
“Yang selalu katakan dia OPM, dia keluarga OPM dan lain sebagainya, ini harus diakhiri,” ujarnya dalam peringatan Hari HAM di gedung Sasana Karya Pemkab Teluk Wondama, Papua Barat, Senin (10/12/2018).
Frits juga mengajak masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan, meski masa lalu selalu menghantui.
“Kita tidak selalu ada di masa lalu. Masa lalu itu harus dilihat sebagai sesuatu yang sudah terjadi. Masa ini harus jadi masa depan. Ada satu masalah Wasior yang menjadi perhatian negara ini, oleh sebab itu biarlah masa lalu tetap dikenang tetapi jangan kita tinggal dalam masa lalu itu,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Teluk Wondama, DR Paulus Indubri menyatakan kita harus menjunjung HAM agar nilai-nilai kemanusian dapat dikedepankan.
“Saya harap teman-teman terus berjuang dalam pemulihan hak-hak asasi manusia Wondama, sesuai dengan aturan-aturan dan ketentuan perundang-undangan RI yang berlaku,” tegasnya.
Di sisi lain, seorang warga yang menyatakan sebagai korban kekerasan dan pelanggaran HAM pada 2001 lalu, Yan Kataribaba, berharap bisa segera ada penyelesaian atas masalah itu.
“Pemerintah berjanji selesaikan masalah-masalah pelanggaran HAM di Papua, termasuk kita di Wondama. Hanya tulisan saja tapi prakteknya nol. Kita butuh jawaban nyata,” pintanya.(asa/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››