PLN Manokwari menyatakan mesin diesel pembangkit listrik di Pulau Mansinam bukan bantuan Presiden (kala itu) SBY.
“Mesin 500 kW itu merupakan mesin relokasi dari PLTD Jayapura untuk standby saat kunjungan Presiden RI kala itu. Itu aset PLN,” ujar Manejer UP3 Manokwari, Sulisiyo, dalam hearing dengan DPR Manokwari, Selasa (11/12/2018).
Usai kunjungan, tuturnya, mesin disiagakan di Pulau Mansinam. Tahun 2014 mesin rusak karena retak block dan turbo charger. Mesin lalu direlokasi ke Manokwari untuk diperbaiki.
Setelah diperbaiki, rencanannya mesin itu akan direlokasi ke Ransiki, tapi karena suatu hal itu tidak jadi dilakukan. Mesin kemudian dipindah ke Bintuni.
Dia mengakui mesin 500 kW memang diperuntukkan bagi penerangan Pulau Mansinam. Tapi, menurutnya, kalau mesin 500 kW dioperasikan sementara puncak pemakaian di Pulau Mansinam hanya 50 Kw dan siang hari hanya 27 kW, maka itu akan merusak mesin.
Gangguan aliran listrik yang terjadi di Pulau Mansinam saat ini karena gangguan fatal dua mesin. Mesin-mesin itu dikirim ke Jakarta untuk diperbaiki.
“Sesuai jadwal, mesin akan tiba di Manokwari pada 17 Desember. Begitu mesin tiba, kami akan langsung pasang dan masukkan sistem. Dengan begitu, listrik di Pulau Mansinam bisa kembali normal,” tuturnya dalam hearing yang diikuti 12 perwakilan warga Mansinam itu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manokwari, Frengki Awom mengatakan akan mempertanyakan tentang mesin tersebut lebih lanjut.
Dia juga menyatakan sudah menyampaikan ke Bappeda agar menyampaikan ke Bupati untuk memberi bantuan mesin cadangn ke Pulau Mansinam.(cpk5/njo)