Dua gerbang utama pelabuhan laut, Pelindo IV dan Pelni Manokwari kembali dipalang masyarakat suku Doreri dan Arfak. Untuk kesekian kalinya, mereka mengungkapkan kekecewaan atas tuntutan pembayaran hak ulayat di atas tanah Pelabuhan Laut Manokwari.
Pemalangan itu dilakukan menggunakan batang bambu. Sejumlah spanduk dipajang di titik pemalangan. Itu dilakukan Selasa (18/12) sekira pukul 05.55 WIT saat pelabuhan dipadati penumpang KM. Labobar yang bersandar sekira pukul 05.00 WIT. Kapal ini akan berangkat menuju, Nabire Serui dan Jayapura.
Sementara itu, berdasarkan kutipan dalam tulisan spanduk, pemalangan itu kembali dilakukan karena menurut mereka, mediasi yang dilakukan tiga kali baik oleh Polda tanggal 19 Mei, oleh Pemprov Papua Barat 28 September 2018 dan oleh PELIND di Makasar, tidak membuahkan hasil/gagal.
Sementara itu, sejumlah calon penumpang Pelni terpaksa membeli tiket dari sisi pagar kantor.
Amos, salah satu calon pempang mengaku tidak masalah membeli tiket kapal di kantor PELNI meski melewati sisi pagar. Terpenting untuk dia adalah bisa mendapatkan tiket.
Namun, kata dia, alangkah baiknya itu tidak dilakukan berkepanjangan mengingat ini adalah masa arus mudik.(njo)