Pelti PB Incar PON, Rekrut Dua Atlit Nasional dan Pelatih

Pelti Papua Barat menggadang dua atlit nasional yang memiliki peringkat agar bisa lolos pra PON. Jika tidak, maka Tenis Papua Barat harus merangkak dan berusaha lolos pra PON agar bisa masuk PON.

“Soal PON, untuk berpartisipasi kita harus tembus filter pertama pada Pra PON. Waktu memang terlalu singkat, tapi mimpi kita partisipasi di PON. Makanya kita akan inventarisasi atlit,” ujar Ketua Harian Pelti Papua Barat, Dr Ir Bambang Nugroho M.Sc, dalam rapat pengurus, Sabtu (12/1).

Menurut Bambang, sejauh ini pengurus belum mendapatkan informasi terkait batas peringkat yang bisa meloloskan tim. Apa peringat 1-15 nasional atau 1-40 nasional. Selain itu, waktu pelaksanaan dan tuan rumah untuk pra PON juga belum ditentukan.

“Artinya, kita perlu mencari dua pemain sekalipun ada konsekuensi biaya,” ungkapnya.

Sedangkan dua pemain lainnya diambil dari atlit tenis Papua Barat. Pemilihan dua atlit itu direncanakan akan dipilih dari hasil Kejurda dan seleksi.

“Kejurda kita rencanakan Februari dengan mekanisme dan sistem yang akan kita sampaikan per surat ke masing-masing daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pelti Papua Barat, Edi Budoyo, di PON lalu ada dua atlit yang direkrut Pelti Papua Barat.

“Alternatif pertama kita akan lacak lagi. Karena ketentuan PON kan yang bersangkutan ada kartu anggota. Kemungkinan tidak bisa perkuat tim lain karena masih menggunakan kartu anggota kita,” ungkapnya.

Mereka itu sangat bagus karena dia sempat menonton pertandingan mereka di Jakarta.

“Nanti kita cari informasi lagi keberedaannya. KTA-nya masih di Papua Barat,” jelasnya.

Edi juga mengatakan akan ke Jakarta untuk mencari pelatih bagi tim tenis Papua Barat.(njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››