Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf A Rodja meminta kaum milennial tidak salah dalam menggunakan media sosial.
“Kalau buka HP, cari ilmu pengetahuan. Jangan buka mata langsung buka game online. Bukalah yang bermanfaat dan yang bisa menjadikan kita produktif,” ujar Kapolda dalam pembukaan pelatihan dasar kepemimpinan generasi milennial dalam rangka HUT ke-39 Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB), Rabu (20/2/2019)
Kata Kapolda, jangan lagi berbicara soal rutinitas. Tapi implementasi dilapangan. “Jangan terus-terusan berfikir menjadi ASN. Berfikir yang kreatif. Kalian harus jadi bos untuk diri sendiri. Kalian itu harapan bangsa,” pesan Kapolda.

Kapolda kemudian mengingatkan bahwa kehidupan itu butuh proses. Sebab, banyak orang menyukai yang instan.
Kapolda mencontohkan orang papua punya buah sukun, tapi yang sudah dikemas dalam plastik itu justru punya orang Jawa dan Makasar.
“Saya dan semua pejabat utama Polda di sini juga melalui proses. Kita sudah melalui proses yang kalian jalani saat ini. Jadi jangan suka yang instan,” tandas Kapolda.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Wilayah Papua Barat, Ny Watie Rudolf mengatakan, pelatihan kepemimpinan ini melibatkan banyak kalangan, mulai dari pelajar, mantan pengguna lem aibon, istri yang suaminya ditahan karena narkoba, orang tua yang anaknya pengguna lem aibon sampai pihak-pihak lain.
Menurutnya, selama ini pelatihan kepemimpinan dilakukan seperti penyuluhan namun bersifat satu arah
“Kali ini kita gelar berbeda. Kita buat dialog, bercerita, interaktif dan juga outboond. Kita kemas agar tidak monoton,” ungkapnya.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››