Sebuah video yang diunggah Roy Hessey, warga Australia, di kanal YouTube menunjukkan perjalanannya dari Kampung Ushguli ke Mestia di Georgia.
Hal pertama yang saya ingat adalah miripnya kondisi perjalanannya dengan situasi jika kita hendak bepergian ke Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.
(Seperti yang saya lakoni bersama rombongan Gubernur Papua Barat dalam kunjungan kerjanya ke Distrik Testega dan Anggi, 12 Januari 2019 lalu.)
Hal kedua, saya baru tahu bahwa tak semua jalan di Eropa bagus, setidaknya di negara-negara pecahan Uni Soviet seperti Georgia ini.
Ushguli, kampung paling terpencil di Georgia yang beribukota Tbilisi itu, juga berada di ketinggian yang mirip dengan Anggi, ibukota Kabupaten Pegaf, yaitu di 2000-an meter di atas permukaan laut.
Kampung ini kini mulai ‘hidup’ kembali setelah pariwisata kian bertumbuh di sana.
Kampung ini bisa ditempuh dengan perjalanan selama sekira 5 jam dari Kutaisi, kota terbesar ketiga di Georgia.
Sejak video diunggah 10 Juni 2018 lalu, kondisi jalan menuju kampung itu sudah membaik, persis seperti kondisi ke Pegaf sekarang yang kian membaik.
Oh ya, tak seperti Pegaf, kampung terpencil ini dilaporkan sudah memiliki layanan seluler 4G.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››