Pemetaan Wilayah Adat Papua Barat Dilanjutkan

Pemetaaan wilayah adat di Papua Barat akan dilanjutkan tahun ini setelah sempat tiga tahun terhenti.

Menurut Direktur Papuana Conservation, George Dedaida, pemetaan ini merupakan program lanjutan 2016 lalu yang melakukan pemetaan adat di Kabupaten Fakfak, Manokwari Selatan, dan Maybrat.

“Tahun ini kita dapat dana hibah dan kita akan lanjutkan untuk Labupaten Sorong, Teluk Bintuni, dan Sorong Selatan,” ujarnya, Kamis (18/07/2019).

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Tim pemetaan itu akan mulai bekerja akhir bulan ini. Tim terdiri dari akademisi, antropolog, geolog, dan aktivis masyarakat sosial.

“Langkah awal adalah hearing dengan masyaraat. Target tiga bulan tuntas. Ending-nya workshop dengan mengundang para stakeholder untuk memaparkan hasil pemetaan,” jelasnya.

Untuk itu, dia meminta dukungan masyarakat dan pemerintah tiga kabupaten itu, karena pemetaan wilayah itu mencakup Perdasus Masyarakat Adat yang sudah ditetapkan DPR PB.

“Yang terjadi selama ini adalah persoalan ruang hidup. Konflik teritorial terjadi dimana mana. Perdasus sudah ada, tinggal pemetaan saja di mana mereka berada,” tandasnya.(njo)