Kodam XVIII Kasuari Ketambahan 319 Prajurit, 80 Persen Putra Asli Papua

Kodam XVIII Kasuari mendapat tambahan 319 prajurit menyusul lulusnya mereka dalam menempuh Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Gelombang I di Rindam XVIII/Kasuari dan Rindam XIV/Merdeka.

“80 persen di antaranya adalah putra asli daerah Papua,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau dalam upacara penutupan Dikmata TNI AD Gelombang I 2019 di lapangan upacara Rindam XVIII/Kasuari di Momiwaren, Manokwari Selatan, Sabtu (07/09/2019).

Pangdam lalu mengingatkan para prajurit yang telah dilantik dengan pangkat Prajurit Dua itu untuk tidak mengkhianati apa yang rakyat telah korbankan dan percayakan pada mereka, mengingat pendidikan yang mereka tempuh selama 20 minggu sepenuhnya dibiayai negara dari uang rakyat.

Kodam XVIII Kasuari Ketambahan 319 Prajurit, 80 Persen Putra Asli Papua
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau.

“Ini awal karir, untuk itu harus terus belajar dan berlatih. Jangan sombong dan lupa diri. Ingat pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman bahwa tentara bukanlah suatu golongan di luar masyarakat, bukan kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu,” ujar Pangdam.

Usai pelantikan ini mereka akan digembleng lebih lanjut selama 12 minggu, mulai 16 September sampai 7 Desember 2019, sesuai kecabangan masing-masing.

Sebelum mengikuti pelatihan lanjutan itu, mereka diperbolehkan cuti. Mereka bisa bertemu dengan keluarga, teman dan sanak saudara. “Berikan contoh yang baik dan sikap terpuji agar jadi kebanggaan orang tua, sekaligus sumber inspirasi dan motivasi bagi keluarga dan masyarakat sekitar,” tandas Pangdam.

Kodam XVIII Kasuari Ketambahan 319 Prajurit, 80 Persen Putra Asli Papua

Hal senada dikatakan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Gubernur menyatakan ini luar biasa sekaligus kebanggaan dan kebahagiaan baginya sebagai gubernur, Kepala Suku Besar Arfak, dan keluarga.

Gubernur juga mengatakan 20 persen Prajurit Dua yang non Papua adalah juga anak-anak Papua, karena mereka lahir di Tanah Papua, besar di Tanah Papua, dan sekolah di Tanah Papua.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Terkait itu, Gubernur berterima kasih pada Panglima TNI dan KASAD karena kehadiran Kodam XVIII/ Kasuari, yang kemudian membentuk Rindam XVIII/Kasuari memungkinkan putra Tanah Papua dididik untuk jadi prajurit TNI AD.

“Terima kasih pada Bupati Mansel dan masyarakat Mansel yang beri lahan dan fasilitas ke Kodam hingga Rindam bisa berdiri,” tutur Gubernur dalam kegiatan yang turut dihadiri, antara lain, Bupati Manokwari Selatan Markus Waran dan Bupati Manokwari, diwakili Sekkab Manokwari Aljabar Makatita.

Gubernur kemudian mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjaga NKRI. “Mari kitorang jaga NKRI, NKRI jaga kitorang, mari kitorang jaga Papua Barat, Papua Barat jaga kitorang, mari jaga Manokwari Selatan, Manokwari Selatan jaga kitorang. Indonesia, Papua, Papua Barat, Manokwari Selatan adalah rumah kita bersama. Kita jaga sama-sama.” imbau Gubernur.(an/dixie)