Puluhan eks karyawan PT Yongjing Investindo kukuh akan menutup Instalasi Tangki Minyak Manokwari. Pasalnya, instaladi tersebut merupakan aset dalam pailit PT Yongjing Investama sesuai keputusan pengadilan, tapi digunakan oleh PT Medco (The Capitol Group) sejak 2017.
“Tutup itu. Itu milik kami,” teriak massa dalam unjuk rasa damai di gubernuran Papua Barat, Kamis (03/10/219), setelah mendengar penjelasan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Papua Barat, Yacob S Fonataba.
Fonataba sebelumnya menyatakan bahwa penutupan tangki itu akan berdampak pada hasil petani yang tak bisa dikirim ke luar.
“Ini tak ada kaitan pemerintah berpihak pada pihak swasta atau siapapun selain mengakomodir aspirasi dan kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Penutupan tangi itu merupakan salah satu tuntutan para eks karyawan yang menyatakan sudah sekira dua tahun tak terima gaji dan pesangon dari perusahaan pailit tersebut.
Terkait itu, Fonataba menyatakan sesuai arahan Gubernur usai membuka palang kawasan Yongjing medio Oktober 2017 lalu, instansinya ditugaskan untuk mendampingi masyarakat menyelesaikan persoalan ini
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Dia juga mengatakan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) sudah dua kali melelang aset perusahaan itu, tapi belum ada peminat.
Kendati demikian, menurutnya, sudah ada beberapa calon investor yang menyatakan berminat, tapi masih dalam negosiasi karena besarnya kewajiban dan kondisi fasilitas Yongjing yang rusak parah hingga butuh rehabilitasi besar-besaran bahkan mungkin mulai dari nol lagi.
Para pengunjuk rasa juga mendapat penjelasan dari Asisten I Pemkab Manokwari, Wanto, yang menyatakan akan menyampaikan ke Bupati atas tuntutan mereka.
Seentara itu, Asisten I Pemprov Papua Barat, Musa Kamudi, berterima kasih pada pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasinya secara damai.
Kamudi menegaskan Pemprov akan memfasilitasi instansi terkait untuk membahas hal ini, serta mencari solusi terbaik.(an/dixie)