Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengingatkan putra putri Papua untuk memanfaatkan peluang lapangan kerja yang tersedia, seiring kehadiran Kodam XVIII/Kasuari dan Komando Armada III di provinsi ini.
“Keberadaan Kodam yang sudah sekira 2 tahun 10 bulan membawa perubahan luar biasa. Juga kehadiran Komando Armada III di Sorong. Bawa dampak positif dan peluang besar bagi kita di Papua Barat. Kehadirannya bisa tekan angka penggaguran. Manfaatkan peluang secara baik, kalau tidak nanti kita jadi penonton,” ujar Gubernur dalam sambutan peringatan HUT ke-74 TNI di Makodam XVIII/Kasuari, Sabtu (05/10/2019).
Peluang yang dimaksud adalah penerimaan prajurit TNI yang sudah, dan akan terus, dilakukan dengan memprioritaskan anak-anak asli Papua.
Gubernur mencontohkan pelantikan 320 prajurit TNI hasil didikan Rindam XVII Kasuari di Ransiki, Manokwari Selatan dan yang dididik di Makassar pada 7 September 2019 lalu. 80 persen di antara mereka adalah anak-anak asli Papua, sedangkan sisanya adalah yang lahir dan besar serta menempuh pendidikan di Papua.
Begitu pula 276 orang calon bintara yang akan menempuh pendidikan di Rindam XVII/Cenderawsih di Jayapura. 219 dari 276 orang itu adalah putra Papua dan 57 sisanya yang lahir dan besar di Papua.
“Terima kasih Panglima TNI, KASAD, dan Pangdam karena sudah beri peluang besar pada anak-anak Papua dan pencari kerja,” tutur Gubernur yang sempat menari Sajojo bersama Pangdam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat Brigjen Hery Rudolf Nahak serta para undangan lainnya di peringatan ini.
Khusus bagi para calon bintara yang akan menempuh pendidikan, Gubernur mengingatkan untuk selalu mengedepankan Tuhan selama pendidikan. “Minta berkat dan perlindungan Tuhan, latihan dengan setia, jangan lari dari pendidikan, disiplin. Peluang kesempatan ini tak akan terulang lagi, karena bisa sudah lewat umur di kesempatan berikutnya. Ingat orangtua susah payah. Wajib balas orangtua. Jadilah prajurit TNI yang profesional dan dicintai masyarakat,” tegas Gubernur lalu berharap semua bisa lulus pendidikan itu.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Sebelumnya, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau mengatakan 276 orang itu akan menempuh pendidikan di Jayapura selama 6-7 bulan karena Rindam di Ransiki belum siap untuk itu.
Setelah mereka selesai pendidikan mereka akan ditempatkan di berbagai daerah di Papua Barat seperti di Kaimana dan Teluk Bintuni.(an/dixie)