Kerinduan Bhayangkara pengayom terlihat di mata masyarakat Sanggeng. Itu yang terjadi saat mereka menggelar prosesi adat mengantar Kapolsek Kota Manokwari, IPTU Hany Salamena SH, didampingi istri, untuk masuk kantor dan menginjak piring, Jumat (17/01/2020).

Yance Kambu, Ketua Pemuda Wilayah Sanggeng mengatakan, ada tanggungjawab yang besar diberikan ke pundak Anak Raja (sebutan warga untuk Kapolsek Sanggeng). “Semua yang pergi dan datang adalah anak anak Tuhan,” ucapnya.

Dia mengatakan orang mengidentikkan Sanggeng dengan kejahatan. Kapolsek dan masyarakat bertanggungjawab untuk menghapus stigma itu.

“Kita semua yang putus pusar di Sanggeng ini punya tanggung jawab yang sama untuk keamanan. Sanggeng ini rumah kita. Tempat taruh kepala untuk melihat masa depan,” pesannya.

Dia mengatakan masyarakat menerima dengan senang hati Kapolsek beserta keluarga. Harapan kami, hubungan baik di awal ini kita jaga. Kejahatan tidak di kompromi tapi ada alternatif yang bisa kita lakukan,” terangnya.

Kapolsek Kota, IPTU Hanny Salamena SH mengaku bangga dan berterima kasih. “Saya tidak sangka untuk hadir di sini. Tapi saya mengucap syukur karena panggilan anak-anak Sanggeng untuk saya datang disini. Saya makan di sini saya pasti ingat saudara-saudara. Saya lapar di sini, saya pasti ingat saudara,” ungkapnya.

Dia berharap masyarakat menjaga keamanan bersama-sama. “Saya sudah paham sekali. Apa yang dirasakan saya mengerti dan pahami. Dulu yang dulu kita lupakan. Hari ini harus lebih baik dari yang kemarin. Bapa raja telah pergi, tapi anak raja telah datang. Mari bangun kerjasama untuk kamtibmas,” tandasnya.(njo)