Dapat 800 Juta di 2019, Bea Cukai Manokwari Target Pendapatan Komoditas Ekspor Baru

Kantor Bea Cukai Kabupaten Manokwari menghasilkan pendapatan Rp800 juta dari biaya ekspor selama 2019. Jumlah itu tahun ini diupayakan naik melalui berbagai komoditas ekspor lainnya.

“Jumlah itu belum termasuk pendapatan dari biaya impor,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Manokwari, Alimuddin, di sela rapat koordinasi wilayah lingkungan kantor wilayah DJBC Khusus Papua, di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (30/01/2020).

Pendapatan dari ekspor 2019 itu didominasi PT SDIC (semen Maruni) yang mengekspor 500 ribu metrik ton semen. Angka itu adalah sepertiga dari sepertiga kapasitas produksi yang mencapai 1,5 juta metrik ton.

“Satu juta metrik ton digunakan untuk kebutuhan dalam negeri,” jelasnya.

Kantornya berupaya agar di 2020 ini adalah peningkatan eskpor, khusunya komoditas lain seperti coklat, CPO, dan hasil laut seperti kepiting, ikan segar maupun hasil ikan olahan.

“Dari sisi target kegiatan ekspor impor itu, kami kumpulkan 800 juta tahun lalu. Tahun ini targetnya begitu juga,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam sambutannya mengatakan kenaikan tarif cukai 2020 menjadi tantangan tersendiri bagi bea cukai untuk bisa mengumpulkan lebih banyak penerimaan negara dari sektor cukai, serta meningkatkan pengawasan yang lebih ketat atas potensi beredarnya rokok ilegal yang dapat mempengaruhi capaian penerimaan negara dari sektor cukai.

Gubernur berharap pelaksanaan rapat kerja itu dapat memberikan hasil yanh produktif bagi seluruh kantor bea cukai dalam persiapan menghadapi kinerja di 2020. “Semoga kinerja dapat lebih baik lagi,” tutur Gubernur.(an/njo)