Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Manokwari kekurangan tujuh ruang belajar jika menilai idealnya jalannya proses belajar mengajar, karena saat ini baru ada delapan ruang belajar dengan lima jurusan.
“Kita punya lima jurusan masing masing akomodasi perhotelan, tata boga, usaha perjalanan wisata, tata busana, dan teknik konservasi sumber daya hutan. Idealnya satu jurusan tiga kelas. Jadi kita idealnya harus punya 15 ruang belajar,” ujar Kepala SMKN 3 Manokwari, George TG Gaspers, Senin (02/03/2020).
Menurutnya walau jumlah siswa di bawah 30 orang per jurusan, namun setiap jurusan harus memiliki ruang kelas sendiri yang tidak bisa digabung, mengingat mata pelajaran berbeda di setiap jurusan.
Selain itu, sekolah juga mengantisipasi animo masyarakat di tahun ajaran baru.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Bagi dia, era globalisasi saat ini semua orang dituntut untuk kreatif dan inovatif.
“Untuk itu, bukan tidak mungkin animo masyarakat akan bertambah di tahun ajaran baru nanti,” ungkapnya, meski pada akhirnya mereka akan menerima siswa baru sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
“Kalau lebih, kita akan seleksi. Karena siswa kami semua masuk dengan tahapan seleksi. Kita maksimalkan 150 siswa di tahun ajaran baru nanti,” tambahnya.
Untuk lahan, jika mendapat bantuan pembangunan ruangan belajar baru, harus dibuat tingkat agar tidak memakan banyak lahan.
“Kita punya sederet gedung belajar yang usia bangunannya sudah sejak tahun 1980-an. Ini harusnya kita bongkar dan bangun ulang dua lantai,” tandasnya.(njo)