Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan keberadaan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) tidak terlepas dari pekabaran Injil di Tanah Papua.
“Itu karena YPK dipelopori Ottow dan Geisler yang menginjakkan kaki dan membawa Injil di tanah Papua pada tahun 1855 silam,” ujar Gubernur dalam ibadah syukur perayaan HUT ke-58 YPK, Senin (09/03/2020).
Pendidikan, tutur Gubernur, pada hakikatnya adalah proses pembangunan peradaban sebuah bangsa. Hakikat itulah yang membuat kedua peng-Injil merasa sangat penting untuk menyelenggarakan pendidikan dengan menata hidup budaya orang asli Papua.
Pendidikan itu pada 1857 dimulai dengan menggunakan sebuah bilik kamar. Pendeta Ottow dan pertama Nyonya Bles Ottow mengajarkan sembilan pelajaran sangat mendasar untuk membangun peradaban orang Papua kala itu, seperti berkebun, bercocok tanam, hidup sehat, membaca, menulis, berhitung, bernyanyi, dan berdoa.
“Kehadiran YPK untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. YPK juga adalah yayasan pendididkan tertua di Papua dan merupakan mitra kerja pemerintah daerah,” ungkapnya.
Untuk itu, YPK diharapkan mampu memenuhi sasaran pendidikan ke depan agar menjadi yayasan pendidikan yang kuat, akuntabel dengan sistem manajemen yang efektif dan efisien.
“YPK lebih dulu ada baru yayasan lain dan pendididikan negeri. Jadi YPK tertua di Tanah Papua. Kami akan terus mendukung YPK agar berdaya saing,” tandasnya.(an/njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››