Pemerintah daerah diminta bekerja ekstra menekan laju pertambahan kasus positif Covid-19 dengan cara menegakkan aturan. Jika tidak, angka terkonfirmasi positif akan terus bertambah.
Ketua Komunitas Peduli Corona Teluk Bintuni, dr Andreas Ciokan MM menyebut, pemerintah setiap daerah harus segera meninjau lalu memperbarui kembali kebijakan penegakan yang ada sesuai kondisi obyektif saat ini, lalu menegakkannya.
Di sisi lain, semua komponen masyarakat diharapkan dapat membantu dengan cara mengikuti semua anjuran dan petunjuk yang sudah disampaikan.
“Artikata, ‘dong bilang jangan kepala batu‘, karena anjuran itu untuk masyarakat juga,” ungkap pria yang juga Kadinkes Bintuni periode 2007-2017 ini.
Saat ini, kata dia, database menunjukkan angka absolut di mana Bintuni urutan pertama di Papua Barat dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif 38 orang dan sembuh 13 orang.
Kata dia, dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat angka yang dipakai adalah angka Rate, yaitu jumlah kasus positif dibagi jumlah penduduk dalam suatu wilayah atau suatu populasi penduduk dikali 1000.
Sehingga, bila dihitung secara Rate, maka Bintuni mempunyai angka yang sangat tinggi karena jumlah penduduk Bintuni jauh lebih sedikit dari Kabupaten Sorong maupun Kota Sorong.
“Jika kita cermati, maka sudah seyogyanya Pemda melaui Satgas bekerja lebih ekstra untuk menekan laju pertambahan ini. Sekali lagi saya katakan, kita harus bekerja cepat karena kita saling kejar dengan Covid-19,” pungkasnya.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››