Bupati Bintuni Kejar Terus SDM Sejahtera di Dunia Selamat di Akhirat

Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang sejahtera di dunia dan selamat di akhirat merupakan salah satu tujuan utama Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw.

Berbagai langkah, upaya, dan program multi sektor rutin dilakukan untuk mencapai tujuan terbentuknya SDM Teluk Bintuni yang maju, produktif, berdaya saing secara lahiriah dan rohaniah itu. “Kita bangun seutuhnya. Sejahtera di dunia dan selamat di akhirat,” ujar Bupati pada pekerja pers, Selasa (08/09/2020).

Keinginan yang merupakan visi misi yang tersirat dalam RPJMD 2016-2021 itu mulai tampak realisasinya melalui data empiris yang terekam di Badan Pusat Statistik (BPS)

“Rapor kita semua ini kan di BPS. Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh proses, dan itu terus kita lakukan. Hasilnya sudah mulai tampak,” tutur Bupati.

Kemajuan yang paling menggembirakan adalah naiknya Bintuni dari ‘juara pertama’ angka kemiskinan di Papua Barat dan Indonesia, ke urutan 9 dari 12 kabupaten dan 1 kota di Papua Barat.

“Tahun 2015 angka kemiskinan kita 36,6 persen. Tertinggi di Papua Barat dan seluruh Indonesia. Saat itu rata-rata angka kemiskinan nasional 19 persen. Dalam empat tahun kita berhasil turunkan angka itu jadi 31,35 persen. Bintuni kini di urutan 9 dari 13 kabupaten/kota,” beber petahana Bupati yang kompak maju bersama petahana Wakil Bupati Matret Kokop di Pilkada 2020 itu.

Program di bidang seperti keagamaan, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan perikanan juga terus digenjot untuk mencapai tujuan sejahtera di dunia dan selamat di akhirat itu.

Walhasil, biaya pendidikan, termasuk beasiswa 1500-an mahasiwa di 25 kota study, dan kesehatan yang mencakup rumah sakit rujukan di Yogayakarta dan Makassar, BPJS Kesehatan yang sudah menacapi 95 persen warga, dan Jamkesda diberikan untuk masyarakat.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Program perangsang penggerak ekonomi kerakyatan padat karya juga digelontorkan Rp 1 M di 28 distrik (kecamatan) di seluruh Teluk Bintuni, bantuan modal usaha UMKM Rp5 M per tahun yang berjalan sejak empat tahun lalu hingga mencakup 2500 unit usaha perorangan maupun kelompok.

Makanya, dengan kondisi sulit di tengah pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Teluk Bintuni berockol di angka 5 persen, masih dalam range target RPJMD 5-5,5 persen.(an/dixie)