Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) Papua Barat mengajak semua pihak untuk tetap menjaga Manokwari sebagai rumah damai bagi semua suku, agama, dan ras sebagai satu keluarga Kota Injil.
Ini merupakan salah satu dari tujuh butir pernyataan sikap PGGP Papua Barat, yang disampaikan dalam konferensi pers di Gedung PGGP Papua Barat di Manokwari, Rabu (24/03/2021).
Pernyataan sikap yang diteken Ketua Umum PGGP Papua Barat, Pdt Sherly Parinussa STh, dan Sekretaris Umum PGGP Papua Barat, Erenst Ngabalin SHut MP disampaikan pasca pembunuhan sadis di Wosi Transito pada 23 Maret 2021 dini hari.
PGGP Papua Barat menyatakan turut berdukacita kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan, dan mendoakan semoga Tuhan memberi keadilan bagi almarhum Hugo Bastian Gabriel Saiduy dan Daud Wambrauw.
PGGP Papua Barat menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan mempercayakan penyelesaian masalah ini pada pihak berwajib dalam prinsip kebenaran, keadilan dan kasih.
Terkait itu, PGGP ajak semua pihak untuk tidak menggiring masalah ini jadi persoalan SARA, atau dipolitisasi untuk kepentingan tertentu, tapi diselesaikan secara adil dan bijaksana sesuai konteks masalahnya demi kebaikan bersama, serta penegakan hukum seadil-adilnmya.
PGGP kemudian mendesak Pemprov Papua Barat dan Pemkab Manokwari untuk tidak mengabaikan Perda Miras dan Perda Daerah Injil yang telah ditetpkan.
“Harus dilaksanakan dengan berani untuk menghentikan peredaran miras dan menertibkan tempat-tempat hiburan malam demi mencegah persoalan kriminal.”(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››