Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (KISP) mengajukan usulan pembangunan 20 Base Transceiver Station (BTS) di 2021 dan 2022.
Menurut Kepala Dinas KISP Mansel, Yesaya Tuhepary, usulan itu sudah dikoordinasikan ke Dinas KISP Papua Barat yang akan meneruskannya ke pemerintah pusat.
“Jika terealisasi, maka blank spot seluler di Mansel bisa teratasi semua,” ujar Yesaya Tuhepary pada pekerja pers di kantornya di Ransiki, Senin (12/04/2021).
RSU MANSEL
Usulan itu, tuturnya, sudah termasuk pembangunan BTS di kawasan RSU Mansel yang rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat.
“Kami harap itu bisa segera terealisasi. Kalaupun tidak, kita upayakan ada ada pemancar bantuan,” ungkap Yesaya Tuhepary.
Salah satu cara piranti yang bisa mengatasi hal itu untuk sementara adalah Compact Mobile Base Station (COMBAT) Telkomsel.
“Kita akan seoptimal mungkin membantu operasional RSU Mansel agar dapat memberi pelayanan terbaik pada masyarakat,” tandas Yesaya Tuhepary.
GERNAS BBI
Usulan ini sepertinya bisa mulus, mengingat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membangun 4.200 BTS di 2020-2022, untuk memuluskan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) agar dapat dijangkau setiap pelaku UMKM/KIM onboarding.
Saat ini ada 12.548 desa atau kelurahan yang belum terakses internet, yang terdiri dari 9.113 desa dan kelurahan Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dan sedangkan 3.435 desa dan kelurahan non-3T.
Pembangunan di 9.113 desa kelurahan 3T itu dilakukan pemerintah secara bertahap, yaitu 2020 di 1.209 desa dan kelurahan, 2021 di 4.200 desa dan kelurahan, dan 2022 di 3.704 desa dan kelurahan.
Sisanya. 3.435 desa kelurahan non-3T akan dibangun operator seluler.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››