Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengingatkan semua pihak akan dampak kerusuhan 2019 di Manokwari.
“Ini tidak boleh terjadi lagi,” tegas Bupati Manokwari, pada jemaat gereja Pos PI Immanuel KINGMI, Subsay, Distrik Warmare, Manokwari, Selasa (01/06/2021).
Saat kerusuhan itu ada pembakaran kantor gubernur lama, kantor DPR, dan penjarahan.
Bupati Manokwari menegaskan kejadian itu menjadi pelajaran penting bagi warga Manokwari untuk membuktikan diri sebagai warga Kota Injil dan tempat peradaban orang asli Papua.
Bupati Manokwari kemudian mengingatkan untuk menjaga daerah ini dari niat jahat orang, atau kelompok, dari luar yang ingin mengacaukan Kamtibmas Manokwari.
“Jaga Manokwari sebagaimana menjaga rumah sendiri. Saya percaya kita semua ingin Manokwari tetap damai,” tegas Bupati Manokwari.
Gereja Pos PI Immanuel Subsay Manokwari ini menghimpun jemaat tiga suku besar, yaitu Suku Arfak, Lany, dan Mee (Paniai) dari kawasan Pegunungan Tengah, Papua.
“Gereja hadir membawa kedamaian untuk setiap orang. Saya yakin saudara-saudari kita dari Pegunungan Tengah akan bersatu di Manokwari dan berbaur bersama masyarakat lain,” tutur Bupati Manokwari.(*)
Click here to preview your posts with PRO themes ››