Puluhan Siswa Bersaing di FLS2N SMK Papua Barat

Puluhan siswa-siswi SMK dari Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama bersaing menunjukkan prestasi terbaik dalam Seleksi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMK Tingkat Provinsi Papua Barat Tahun 2021.

“Tunjukkan kelebihan anak-anakku dalam pertandingan. Ini waktunya untuk dinilai tim juri sesuai jenis lomba,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba, saat membuka seleksi tersebut di sebuah di Manokwari, Kamis (12/08/2021).

FLS2N yang digelar sampai besok ini melombakan delapan mata lomba, yaitu menyanyi solo, gitar solo, film pendek, monolog, tari tradisional, musik tradisional daerah, cipta lagu, dan seni lukis. Para juara masing-masing mata lomba akan menjadi wakil Papua Barat dalam lomba sama tingkat nasional.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat menyatakan setiap siswa-siswi memiliki kelebihan masing-masing, yang sudah diketahui bapak dan ibu guru di sekolah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat juga mengingatkan para siswa untuk tidak jatuh mental, tapi bersikap untuk tampil sebaik-baiknya.

“Kita maju untuk menunjukkan kita masing-masing semua yang terbaik. Siapa yang jadi yang terbaik dari yang terbaik nanti, itu urusan tim juri,” pesan Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat.

Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat kemudian meminta tim juri untuk benar-benar objektif, karena sekali ternoda selanjutnya tidak terpakai selamanya.

“Saya tidak menyinggung tapi pengalaman yang saya tahu persis sebagai orang tua,” pesan Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat.

Hal serupa dikatakan pada para kepala sekolah untuk tidak berupaya kongkalingkong dengan tim juri. “Lebih enak jalan apa adanya, terbuka, leluasa supaya tidak malu di tingkat selanjutnya,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat.

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

“Jangan sampai kita buat sejarah baru. Kalau, misalnya, satu orang dalam pertemuan ini kena (Covid-19), otomatis kita semua harus diperiksa,” tandas Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat.(dixie)