Data mencengangkan diungkapkan Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI) Papua Barat, dr Filvanus Jabiy SpOG.
Menurutnya, 50 persen ibu hamil yang terpapar virus Covid-19 masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Kondisi ini menyebabkan para ibu hamil tanpa sadar menularkan Covid-19 pada janin atau bayinya, suaminya, keluarganya, dan para tenaga kesehatan, termasuk dokter dan bidan.
Filvanus Jabiy mengatakan ini menjawab pekerja pers di sela Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Pada Ibu Hamil oleh Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, di kawasan Borobudur, Manokwari, Kamis (26/08/2021).
Hal tersebut membuat angka kematian ibu melahirkan di Indonesia naik dari rata-rata 300 per 100 ribu kelahiran. Pra pandemi Covid-19 pemerintah pusat menargetkan menurunkan angka itu menjadi 180 per 100 ribu kelahiran pada 2024.
“Covid-19 berkontribusi pada 20 persen kematian ibu melahirkan. Pada Juli 2021 kematian ibu melahirkan akibat Covid-19 naik tiga kali lipat,” ungkap Ketua POGI Papua Barat.
Kondisi itu juga menyebabkan tingkat kematian dokter spesialis obstetri dan ginekologi akibat Covid-19 yang tertinggi dibanding dokter-dokter spesialis lainnya.
Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilanan dan persalinan. Sedangkan ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari masalah reproduksi wanita.
Filvanus Jabiy juga mengatakan info yang diterimanya, yang masih harus diverifikasi kebenarannya, menyebutkan angka kematian ibu melahirkan di Papua Barat lebih tinggi dari rata-rata nasional tersebut.
“Covid-19 ini kan bencana non alam. Berbagai faktor mempengaruhi kematian, termasuk daya tahan tubuh. Makanya divaksinasi ini untuk menigkatkan daya tahan tubuh, melindungi ibu, bayi, keluarga, dan nakes. Kami bersyukur karena vaksinasi ini juga lidungi kami,” ungkap Ketua POGI Papua Barat.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Ketua POGI Papua Barat juga menyatakan menerapkan protokol khusus untuk melayani ibu hamil dan melahirkan di masa pandemi ini.
“Kami pakai chamber sebagai pembatas antara ibu hamil dan kami. Ada sekat, sehingga memperkecil tersebarnya droplet dan aerosol karena ibu hamil sulit pakai masker,” tandas Ketua POGI Papua Barat.(dixie)