Salah satu kendala utama dalam upaya pemulihan industri perikanan Papua Barat adalah menghidupkan lagi cold storage dan pabrik es.
Ini dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat, George Yarangga APi MM, menjawab papuakini di ruang kerjanya, Senin (26/10/2021).
Upaya yang butuh kerja sama semua pemerintah dan para pemangku kepentingan itu, merupakan salah satu hal yang dibicarakan dalam Diseminasi Penyusunan Draft Rencana Pembangunan Industri Perikanan Berkelanjutan yang Terintegrasi Dengan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) di Manokwari pekan lalu.
Pemulihan industri perikanan Papua Barat, yang terpukul moratorium Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2014-2015, itu jadi titipan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, dalam diseminasi yang menghadirkan narasumber, antara lain, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP dan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat menyatakan keberadaan cold storage dan pabrik es tersebut akan sangat membantu penyimpanan hasil tangkapan nelayan untuk memenuhi permintaan pasar antar pulau bahkan ekspor.
“Untuk pasar Asia Pasifik dan Eropa syaratnya, antara lain, harus higienis, berkualitas, dan berkesinambungan volumenya,” jelas George Yarangga, Senin (25/10/2021).
Bupati Kaimana, Freddy Thie, dalam kegiatan itu bahkan mengundang Dirjen terkait untuk mengunjungi Kaimana yang punya potensi perikanan sangat besar, yang betul-betul harus disiapkan sebagai sentra kawasan industri perikanan terintegrasi.
“Kami apresiasi Bupati Kaimana yang sangat memberikan perhatian sektor ini. Bupati Kaimana juga berharap PT Avona Mina Lestari di sana dihidupkan kembali,” papar George Yarangga.
Terkait itu, George Yarangga menyatakan semua OPD terkait mesti berkolaborasi sinergis untuk mengatasi kendala-kendala yang ada di industri perikanan Papua Barat.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››