Pendidikan di Papua sudah bergerak ke arah yang lebih maju seiring berbagai upaya yang dilakukan pemerintah.

Pemerintah berharap penggunaan anggaran pendidikan baik berupa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun program pemerintah pusat melalui Kemendikbud dapat tepat guna dan tepat sasaran untuk masyarakat Papua secara keseluruhan.

Keterangan tertulis yang diterima papuakini menyebutkan, program itu, antara lain, membangun 34 SMP berpola asrama yang disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing daerah, penyesuaian kurikulum untuk masyarakat pemburu dan peramu, kurikulum masyarakat perdesaan, dan kurikulum masyarakat perkotaan.

Juga ada beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) serta Kartu Indonesia Pintar kepada putra-putri Papua dan Papua Barat.

Nantinya penerima beasiswa akan disebar di SMP dan SMA terbaik di 6 provinsi Jawa-Bali. Untuk tahun ini, ada 1.263 siswa kelas X, XI dan XII asal Provinsi Papua dan Papua Barat mengikuti program beasiswa Adem.

Terbukanya akses pendidikan diharapkan mampu membangun Papua. Mereka yang ikut serta dalam program beasiswa-beasiswa yang ditawarkan pemerintah, juga diharapkan bisa kembali untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia Papua yang unggul.

Buah dari pendidikan itu nyata dalam kehidupan di masyarakat Papua saat ini. Putri Nere, Miss Papua 2006, misalnya, mengembangkan komunitas Papua Muda Inspiratif (PMI). Anggotanya terdiri dari 21 muda-mudi Papua yang berprestasi.

Salah satu tujuan komunitas ini adalah mengubah stigma atau membuka paradigma baru tentang Papua yang maju. Selain menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), pemuda-pemudi Papua juga bisa berkreasi di bidang lain, seperti menjadi seniman dan pengusaha.

Putri Nere membahas hal ini melalui Podcast yang bisa disimak di https://www.youtube.com/watch?v=jPFzw5dp1vg.(*)

 

Click here to preview your posts with PRO themes ››