Lulusan SMK di Papua Barat harus merupakan lulusan yang memiliki daya saing tinggi dan mampu berinovasi, bukan yang menganggur.
Ini dikatakan Sekda Papua Barat, Dr Nataniel D Mandacan, saat membuka Pembobotan Draft Peta Jalan (Road Map) SMK 2021-2026 Papua Barat di Manokwari, Senin (01/11/2021).
“Harus ada konektivitas SMK dengan dunia usaha dan industri sebagai pengguna lulusan SMK,” tegas Sekda Papua Barat.
Sekda Papua Barat kemudian meminta bantuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua Barat dan kabupaten-kota, untuk membantu upaya pemerintah dengan menerima para siswa SMK untuk praktek di perusahaan mereka, agar saat lulus nanti para siswa sudah pengalaman sesuai bidang masing-masing.
Sekda Papua Barat menegaskan pemerintah pusat menaruh perhatian besar pada pendidikan vokasi seperti SMK melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
Kesempatan yang disediakan Inpres tersebut, ingat Sekda Papua Barat, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar siswa SMK di Papua Barat mampu bersaing dengan SMK di tempat lain.
Sebelumnya, Panitia dalam laporan yang dibacakan Timotius Kambu menyatakan, kegiatan ini bertujuan mendapatkan masukan sebanyak-banyaknya terhadap dokumen revitalisasi SMK Papua Barat, kesepakatan utuh penyelenggaraan pendidikan oleh kepala sekolah dan mitra terkait, termasuk dunia usaha dan industri, terhadap kebijakan SMK ke depan.
“Dan tersedianya dokumen peta jalan revitalisasi SMK Papua Barat,” tuturnya.(dixie)