Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan dan para petani sepakat menyiapkan beras jatah pegawai dari hasil panen lokal sebanyak 33 ton setiap bulannya.
Kesepakatan tercapai setelah pembahasan selama sekira 3 bulan antara Pemkab Mansel dengan petani.
Pemkab Mansel dalam pembahasan itu diwakili Kepala Dinas Pertanian, Mohammad Amir, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Yesaya Tehupari, dan Kepala Distrik Oransbari, Yakob Frits Ramar, sedangkan petani diwakili para pengurus Badan Usaha Milik Desa.
Kondisi ini terjadi setelah petani lokal mulai merasa kesulitan bersaing di pasaran untuk menjual beras mereka medio Desember 2021 lalu.
“Waktu pertemuan dengan para petani kami dapati bahwa hasil panen mereka bahkan tertahan sampai 3 musim panen,” ujar Kepala Dinas Pertanian Mansel.
Kondisi ini dilaporkan ke Bupati Mansel, Markus Waran, yang kemudian memerintahkan segera melakukan semua persiapan agar hasil panen petani Mansel dimanfaatkan untuk jatah beras pegawai.
Sementara itu, koordinator BUMDes yang dilibatkan dalam penyediaan jatah beras pegawai, Mulyoto, ada 5 BUMDes yang dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan jatah beras pegawai Mansel. Mereka akan bertanggung jawab untuk memenuhi kuota permintaan Pemkab Mansel mulai 2022 ini.
“Karena proses koordinasi makan waktu cukup lama, penyaluran pertama baru dimulai pada bulan Maret ini,” ungkap Mulyoto.(tet/dixie)