Kerjasama BPJS dan RSUD Manokwari Terancam Putus

Kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan RSUD Manokwari terancam putus bila tahun ini RSUD Manokwari belum juga terakreditasi.

“BPJS tidak akan bekerjasama lagi dengan rumah sakit yang tidak terakreditasi ditahun ini. Untuk itu, RSUD Manokwari harus terakreditasi tahun ini,” ujar dr Ade Sitompul, pendamping akreditasi dari RSUD Sorong saat pembacaan komitmen akreditasi RSUD Manokwari, Rabu (7/3) siang tadi.

Soal akreditasi, Ade meminta masyarakat untuk menepis stigma bahwa akreditasi itu membutuhkan anggaran yang besar.

“(Akreditasi) mulai dari SDM dan juga sarana prasarananya. Namun, standar pelayanan juga masuk kategori penilaian di ageditasi. Lihat di bank, kalau kita buka pintu, siapa yang sampaikan salam dan bertanya kepada kita? Salam, senyum, sapa. Itu distandarkan dalam akreditasi,” terangnya.

Dia lalu menyebutkan, di Papua Barat hanya RSUD Manokwari yang belum terakreditasi.

Kerjasama BPJS dan RSUD Manokwari Terancam Putus

“RSUD Kaimana dan Wondama saja sudah terakreditasi. Akreditasi itu diamanatkan dalam UU, jadi mau tidak mau itu wajib. Selain itu akreditasi juga jadi sarana utama menyelesaikan ijin operasional. RS akan ditetapkan kelasnya jika terakreditasi. Tinggal komitmen dari kita,” terangnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Manokwari, dr. Yodi Kairupan mengatakan, batas waktu untuk program khusus akreditasi adalah Oktober mendatangkan, sedangkan untuk program reguler berakhir akhir tahun ini.

“Karena tidak ada akreditasi ada konsekuensinya. RS adalah layanan publik, jadi masyarakat harus tahu sampai di mana akreditasi RS ini,” terangnya.

Menurut Kairupan, sudah dari 2015 direncanakan akreditasi tapi sampai saat ini belum ada kenyataannya.

“Biaya masuk dari BPJS cukup besar. Kita tidak inginkan kerjasama dengan BPJS putus. Kita kejar proses akreditasi di tahun ini,” tandasnya.(njo)Kerjasama BPJS dan RSUD Manokwari Terancam Putus