Kata KSAD, berdasarkan situasi dan kondisi tersebut, TNI AD sebagai alat negara yang bertugas menjaga kedaulatan di wilayah daratan dituntut terus melakukan evaluasi, membangun, dan mengembangkan diri. “Agar mampu melaksanakan tugas pokok tersebut dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

“Pertimbangan-pertimbangan inilah yang dijadikan dasar oleh TNI AD untuk mengajukan pengembangan Kodam XVIII/Kasuari di wilayah Papua Barat,” tegasnya.

Meski demikian, KSAD menyatakan tidak mudah menghadirkan Kodam XVIII/Kasuari. Diperlukan pertimbangan yang sangat matang dari berbagai perspektif.

Misalnya, penentuan letak Makodam yang dihadapkan pada aspek komando dan pengendalian, pemenuhan personil, pengadaan sarana dan prasarana.

Menurut KSAD, berkat kerjasama semua pihak, Kodam XVIII/Kasuari bisa terbentuk. Atas dukungan ini, KSAD menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada gubernur dan jajaran Forkopimda dan seluruh masyarakat Papua Barat.

“Semoga kerjasama yang baik dalam proses pembentukan Kodam akan berlanjut dengan komunikasi yang lebih erat lagi dalam pelaksanaan Kodam Kasuari nantinya,” ujarnya lagi.

Mulyono menambahkan, Panglima Kodam XVIII/Kasuari pertama dijabat oleh putra Papua Barat. “Ini merupakan hal istimewa dan kebanggaan utama masyarakat Papua. Semoga dapat mendorong semangat membangun masyarakat Papua, khususnya Papua Barat, Agar semakin maju dan berkembang,” tandasnya. (***)

 

Click here to preview your posts with PRO themes ››