Papua berada di jalur bencana yang sewaktu-waktu bisa menghempas negeri ini. Untuk itu perlu ada rencana strategis jangka pendek dan panjang dalam upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.
Ini terungkap dalam Focus Group Discussion Pembuatan Renstra dan Best Pratice & Lesson Learned dalam Pengurangan Risiko Bencana, yang digelar Forum Perguruan Tinggi (FPT) Pengurangan Risiko Bencana di gedung Pasca Sarjana Universtas Negeri Papua, Rabu (22/3) pagi.
Untuk itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Papua, Hendrik Arwam S.S. M.Hum, dalam sambutan pembukaan mengingatkan, penanggulangan bencana merupakan problem global.
“Karena tak ada satupun masyarakat dunia yang terjamin bebas dari bencana. Apalagi Papua dengan julukan surga kecil jatuh ke bumi namun berada di jalur bencana,” tuturnya.
Dia berharap kegiatan ini dapat diperoleh informasi terkait pemetaan potensi bencana di Papua Barat.
“Kita tidak bisa memilih tidak ada bencana, namun kita punya pilihan untuk menghadapi bencana tersebut, baik pilihan sebelum bencana datang atau saat bencana atau pasca bencana melanda,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam laporannya, Ketua FPT PRB DR Hendri S.Si, MSi mengatakan forum FPT PRB ini dibentuk pada 13 Juli 2015. Kegiatan ini dihadiri sekira 50 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Papua Barat.(cpk2/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››