Kenaikan biaya SPP untuk mahasiswa Unipa angkatan 2017 beralasan serius.

Rektor Unipa, Dr. Jacob Manusawai bersama para wakil rektor, dekan dan wakil dekan serta pejabat penting rektorat, siang tadi mengumpulkan para mahasiswa di Aula Unipa untuk memberikan alasan kenaikan SPP ini.

Sebelumnya, mahasiswa sempat menggelar aksi dan mempertanyakan dasar kenaikan SPP tersebut.

Dalam penjelasan siang tadi, Manusawai mengatakan alasan kenaikan biaya SPP per seenster adalah minimnya biaya pelayanan pendidikan selama dua periode terakhir ini.

“SPP terendah di Indonesia hanya ada di Unipa. Dengan SPP terendah itu, hampir dua periode Unipa mengalami kekurangan biaya pelayanan pendidikan. Ini menyusahkan kami,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.

Pelayanan pendidikan itu, kata Manusawai, seperti petugas kebersihan atau cleaning service, supir bus setiap fakultas, biaya operasional bus, biaya semester pendek dan pelayanan pendidikan lainnya.

“APBN kita terbatas. Dosen yang gelar semester pendek mau dapat biaya dari mana ? Bayar cleaning service, supir bus dan beli bahan bakar dengan anggaran mana? Kita tidak ada biaya. Belum lagi masalah akreditasi di setiap fakultas,” ungkapnya.

Untuk itu, Manusawai meminta agar mahasiswa mengerti kebijakan ini. Apalagi kenaikan biaya SPP dilakukan bertahap dan diawali dari angkatan 2017.

“Jadi angkatan dibawah 2017 masih menggunakan biaya SPP yang lama. Kita naikkan khusus untuk yang 2017 saja,” tururnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Unipa Bidang Akademik, Dr. Ir.D.K Erari, mengatakan, jika
dibandingkan dengan Uncen yang sudah mencapai Rp4 juta per semester maka kenaikan di &nipa itu belum seberapa.

“Kita masih di bawah itu. SPP kita untuk angkatan 2017 yang eksata Rp 2 juta, 1,5 juta untuk sosial. Itu merupakan SPP terendah di seluruh di dunia,” jelasnya.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Sedangkan untuk dibawah angkatan 2017, biaya SPP semester mereka tidak naik. “Jadi yang 500, 700 ribu dan seterusnya yah tetap, yang naik hanya angkatan yang baru,” ucapnya.

“Kalau ada yang mengeluh mahal, itu berarti dia tidak sayang universitas ini. Karena ada mahasiswa maka ada iniversitas,” tandasnya.(Enjo)
.