PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) group menegaskan komitmen mereka menjaga konservasi di lahan konsesi perkebunan kelapa sawit dan hutan sagu yang mereka kelola, sekaligus membuktikan bisnis dan kelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dan saling menguntungkan antara pemerintah, masyarakat, dan perusaaan

“Kami komit menjaga konservasi, terutama menjaga satwa endemik supaya tidak punah. Juga melestarikan tumbuhan-tumbuhan tertentu yang dianggap masyarakat sangat bermanfaat,” ujar Head Community Involvement and Development (CID) ANJ Wilayah Timur, Titayanto Pieter, Senin (29/5).

Dia menegaskan PT ANJ juga menjaga kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari hulu sampai ke hilir.

“Komitmen kami untuk menjaga kawasan konsesi kami terus kami lakukan. Anda boleh cek track record apa yang telah kami lakukan ditempat lain. Kami masih terus memperluas kegiatan konservasi kami dengan menganalisis apa kaitan kawasan yang ada di konsesi kami dengan bentang alam di tempat lain,” jelasnya.

Meski begitu, Pieter mengatakan jika semua usaha yang dilakukan ANJ di kawasan konsesinya dijaga dan dikawal dengan baik, namun di luar ada pembalakan hutan secara liar serta tidak bertanggungjawab dan tidak ada tindakan tegas, itu sama saja merusak apa yang harus dilindungi.

“Percuma saja kalau kami dengan serius mengawal kawasan konservasi di sekitar area konsesi kami, tapi di luar sana ada pembalakan atau penebangan hutan secara liar. Itu sama saja, kata orang, seperti buang garam di laut,” tegasnya.

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) di Kabupaten Sorong Selatan dan Maybrat, Papua Barat (melalui PT Permata Putera Mandiri dan PT Putera Manunggal Perkasa) bergerak di bidang perkebunan kelapa Sawit dan pati sagu, dengan izin konsensi 92.000 ha perkebunan kelapa sawit dan 40.000 ha hutan sagu.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Selain di Papua Barat, PT ANJ group juga beroperasi di beberapa provinsi lain di Indonesia, seperti Sumatra Utara, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2013 lalu. 10 persen dari saham perusahaan ini dipasarkan di BEI. Selain sawit dan sagu, perusahaan juga bergerak di bidang produksi edamame dan energi terbarukan.(wil/dixie)