Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw M.T – Matret Kokop,S.H, mengedepankan pembangunan manusia, bukan cuma pembangunan fisik.
“Agar masyarakat makin sejahtera,” ujar Piet, sapaan akrab Bupati Petrus Kasihiw.
Hal ini tak lepas dari fakta bahwa sejak Kabupaten Teluk Bintuni terbentuk, APBD daerah ini tertinggi di Provinsi Papua Barat, sumber daya alamnya melimpah, tetapi banyak orang miskin di daerah penghasil tambang gas itu.
Terkait itu, di APBD 2017 ini, Piet-Matret, sesuai janji politiknya, menggulirkan program bantuan keagamaan sebesar 10% dari pendapatan Kabupaten Teluk Bintuni.
“Intinya bahwa sejak saya dan Pak Matret dilantik sebagai kepala daerah Teluk Bintuni meski terlambat dilantik tapi kita kerja tiga Perda penting yaitu Perda tentang OPD, Perda tentang RPJMD 2016-2017 dan Perda tentang APBD 2017,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Bintuni juga fokus pada kegiatan yang sifatnya bantuan sosial di bidang kesehatan, pendidikan, kemasyarakatan dan dana padat karya.
Dana padat karya ditempatkan pada Dinas Pekerjaan Umum dengan rincian Rp900.000.000 tiap distrik. Ada 24 distrik di kabupaten ini.
“Program dana padat karya ini digulirkan dengan harapan mengurangi hasil kajian BPS bahwa Teluk Bintuni sebagai daerah termiskin kedua di Papua Barat” papar Bupati.(cpk1/dixie)