Pedagang di Pasar Sentral Iryati, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat melakukan aksi penjualan massal di jalan Raya Rasiei, tepat di ruas jalan menuju Pasar Sentral Iryati.

Segala sayur mayur, ikan dan telur serta hasil ubi-ubian diikutkan dengan bahan-bahan pokok diatur rapi di atas tikar yang dialaskan di badan jalan. Tak kenal istilah Amber atau Komin,semua sama susah senang.

Selain berjualan, mereka juga bertindak agresif dengan berteriak memanggil konsumen untuk membeli dagangan mereka.

Aksi ini mereka lakukan karena sejak pindah ke pasar itu sekira dua bulan lalu, dagangan mereka tak pernah habis. Banyak sayur mayur yang terpaksa dibuang.

“Nyaris tak ada pembeli masuk ke dalam pasar. Bagaimana dagangan mau laku?” ungkap Mama Mina Marani pada Papuakini.co di sela aksi itu, Rabu (23/8).

“Kita semua ini sudah ikut maunya pemerintah, pindah berdagang di Pasar Sentral Iryati. Tapi, nyatanya masih ada pedagang yang jualan di Pasar Sore dan Pasar Soyar,” ketusnya.

Hal itu membuat konsumen terbagi dan hanya sedikit yang ke Pasar Sentral Iryati. “Sehari berjualan susah sekali bisa dapat Rp50 ribu,” timpal Mama Mina Semabari, dibenarkan sejumlah pedagang lainya.

Supriyono, salah satu pedagang pasar tersebut,!juga mengaku gerah sebab jualannya selalu tak habis.

“Kami ini datang dari Warayaro, Distrik Teluk Duari. Kami jualan di Pasar Aentral karena ini aturan pemerintah. Pemerintah janji pasar dipusatkan di sini. Kenyataannya, dua pasar lainnya, Soyar dan Sore, tetap beroperasi. Ini membuat dagangan kami di Pasar Sentral tak laku. Dagangan kami hanyablaku kalaubpas ada pekerjaan proyek dekat-dekat pasar. Pemerintah harus tegas,” ungkapnya dengan nada tinggi.

Aksi para pedagang itu dirasakan langsung Wakil Bupati Kabupaten Teluk Wondama DR. Paulus Indubri, saat kendaraannya terhalang kala melintasi ruas jalan utama menuju perkantoran Rasiei itu.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Wabup kemudian menjumpai para pedagang, lalu memberikan pemahaman soal penyelesaian masalah tersebut. Wabup berjanji akan segera tuntaskan masalah ini.(asa)