Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, berharap ada perubahan branding pesona destinasi wisata selam Indonesia.
“Kami mengkritisi gambar branding wisata selam ini seakan membawa wisatawan dalam kegalauan. Calon wisatawan seakan berdiri di persimpangan jalan dan bingung memilih dimana destinasi wisata selam terbaik yang akan dituju Wakatobi, Bunaken atau Raja Ampat?” tanya Wagub.
Ini dilontarkan Wagub ketika membuka sosialisasi branding pesona Indonesia di Swiss-belhotel Manokwari.

Menurut Wagub, kalau menyimak dari berbagai pengakuan dunia tentang keunikan dan keindahan Raja Ampat sebagai destinasi selam terbaik dunia, maka sudah sepantasnya destinasi Raja Ampat memiliki logo dan gambar branding tersendiri.
“Tidak digabung, karena memang Raja Ampat berbeda dari dua destinasi lainnya dalam berbagai aspek,” tuturnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Edy Sumarwanto, berharap kementerian menjadikan Raja Ampat punya logo dan gambar tersendiri, sesuai dengan daya tarik-daya tarik yang dimilikinya.
Wisata ekosistem yang unik di Raja Ampat mampu menggerakkan kunjungan signifikan wisatawan mancanegara maupun nusantara dalam 10 tahun terakhir. Naik dari 1.118 menjadi 13.616 wisatawan mancanegara dan dari 0 menjadi 12.472 wisatawan nusantara.
Hingga tahun 2016, Raja Ampat telah dikunjungi oleh wisatawan dari sekira 120 negara di dunia. Kunjungan wisatawan asing ke Raja Ampat didominasi Amerika, Jerman, Perancis, Australia, Inggris, Cina, Italia, Belanda, Kanada dan Jepang. (jjm)