Kampung Wamesa Tengah, Distrik Windesi, Kabupaten Teluk Wondama akan dijadikan Kampung Batik Papua. Masyarakat akan diajak untuk membatik dengan motif Papua, khususnya corak khas Wamesa. Untuk mewujudkan hal tersebut, perwakilan masyarakat Wamesa Tengah melakukan kunjungan ke Kota Solo untuk belajar membatik.
Sekretaris Kampung Wamesa Tengah, Deni Stefan Paboy dari Solo sore tadi mengungkapkan, program pelatihan batik di pabrik Batik Agung Lestari, Kecamatan Joyotakan, Solo itu berlangsung selama satu minggu dan berakhir Minggu (9/10).
Pelatihan ini diikuti oleh 9 orang yang berasal dari unsur pemerintah kampung, BUMDES, tokoh perempuan dan pemuda.
Usai mengikuti pelatihan ini, pihaknya bertekad untuk membuat BUMDES yang khusus bergerak di bidang batik. “Kita akan bentuk BUMDES. Semua masyarakat nanti kita minta membatik, agar kampung Wamesa bisa jadi pusat produksi batik Papua. Kami pulang dari Solo membawa beberapa peralatan untuk langsung praktek membuat batik di kampung,” ungkapnya dengan nada optimis.
Pelatihan membatik tersebut, menurutnya, tidak hanya dilakukan satu kali, namun akan dilakukan berulang kali. “Kami bangun kerjasama dengan pihak Batik Agung Lestari. Kami akan kirim orang lagi agar semua tidak hanya belajar dasar, tapi belajar sampai mahir. Tidak cuma pelatihan, kami juga akan membeli mesin cetak batik melalui anggaran dana desa tahun depan,” terangnya.
Dia berharap terwujudnya Wamesa menjadi Kampung Batik Papua akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Wamesa Tengah, dan bahkan seluruh warga Teluk Wondama.(WaWi)
Click here to preview your posts with PRO themes ››