Empat calon anggota KPU Kaimana yang gugur dalam seleksi sistem Computer Assisted Test (CAT) meminta ada test ulang yang khusus diikuti Orang Asli Papua.

Mereka menyatakan jika hal itu tidak dilakukan, maka sebaiknya jangan ada penerimaan anggota KPU baru, agar semua tahapan tetap dijalankan oleh anggota KPU lama.

Uneg-uneg ini mereka sampaikan pada tim seleksi wilayah 1 Papua Barat, di sela tes psikologi di Kaimana Beach Hotel, Kamis (3/5).

Menurut Muhamad Zainal Fenetiruma, salah satu calang yang gugur, mengatakan sistem Computer Assisted Test (CAT) mengorbankan anak asli Papua, khususnya Kaimana.

Apalagi, dari 18 anak asli Papua yang mengikuti tes di Kaimana, hanya tiga yang lolos CAT. Itu juga belum jaminan mereka akan terpilih sebagai anggota tetap KPU Kaimana.

Zainal mengatakan, bicara kualitas tidak bisa disamaratakan antara wilayah lain dan Papua, karena harus dilihat juga dari segi pemerataan pembangunan dana pendidikan.

Dia juga mempertanyakan keberadaan UU Otsus yang sangat jelas mengatur tentang kekhususan orang asli Papua.

“Sebagai keluarga dan anak negeri, kami datang untuk melakukan audiens dengan Tim Seleksi untuk memberikan masukan. Kami juga minta agar hal ini mendapat perhatian serius dan segera ditindak lanjuti sebelum tahapan ini selesai, yang pasti pada ujungnya akan merugikan kami sebagai anak asli,” tandasnya.(cpk3/dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››