SD YPPK Rauna di Distrik Kambrauw, Kabupaten Kaimana hanya punya 1 satu guru PNS merangkap kepala sekolah, 3 Ruang Kelas Baru (RKB), dan 4 guru honorer yang praktis jadi tulang punggung utama proses belajar mengajar di SD itu.
“Saya menerima SK penempatan di SD Rauna pada tahun 2014. Ketika masuk di sekolah ini, memang kondisinya seperti itu. Ada 3 guru yang honor dibayar oleh Kampung, dan satu guru lainya saya bayar honor menggunakan Dana Bos,” ungkap Elias Goo, Kepala SD YPPK Rauna, pada papuakini.co.
Selain kekurangan tenaga guru, SD ini hanya memiliki tiga RKB, sehingga ketika belajar kelas 2 dan 3 digabung satu ruangan, begitu juga kelas 4,5 dan 6. Satu ruangan lagi digunakan siswa kelas 1.
Menurut pria asli Paniai itu, selain tenaga guru, kondisi bangunan sekolah permanen tersebut sudah mulai rusak. Ada beberapa bagian dinding dan lantai yang retak.
“Kami sudah menyurat ke dinas terkait kondisi guru yang ada, termasuk mengusulkan untuk dijadikan tenaga kontrak oleh Pemda dan meminta penambahan guru Pegawai Negeri. Tetapi sampai sekarang belum ada jawaban,” tutur pria yang ketika ditemui di Kaimana sedang mengurus ijasah anak didiknya yang baru lulus.
Dia berharap pelantikan Kepala Dinas Pendidikan yang baru dapat menjawab kebutuhan mereka saat ini.
“Kalau untuk buku pelajaran dan fasilitas lain sudah lengkap. Kami juga biasa mendapatkan bantuan seragam sekolah. Hanya yang kami minta adalah penambahan guru Pegawai Negeri dan SK kontrak bagi empat tenaga guru honor yang ada, karena selama ini mereka sangat setia mengajar, dan memberikan les tambahan bagi anak-anak,” tandasnya.(cpk3)
