23 tahun. Itulah proses panjang yang dibutuhkan dalam pembangunan gedung baru gereja GPKAI (Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia) jemaat Maudes Tomstera, Distrik Sururey, Kabupaten Pegaf (Pegunungan Arfak).
Menurut Ketua Panitia, awalnya bermula medio Oktober 1995 lalu. Kala itu gereja mulai dibangun untuk dapat digunakan. Namun karena berbagai hal pembangunannya tak terealisasi.
Pembangunan dimulai lagi medio 1999 dengan ukuran lebar 15 meter dan panjang 30 meter. Lagi-lagi pembangunannya tak tuntas.
Lalu, pada 5 April 2014, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, yang kala itu jadi Penjabat Bupati Pegaf, meletakkan batu pertama gedung gereja baru, sampai diresmikan dan ditahbiskan pada Sabtu 6 Oktober 2018 hari ini.
Gereja itu terbangun dengan anggaran Rp2,747 M, yang berasal dari bantuan Pemkab Pegaf (Rp1,5 M), bantuan Pemprov Papua Barat (Rp750 juta) dan iuran Rp400 ribu per jemaat.
Sementara itu, Gubernur dalam sambutannya menyatakan belum ada jalan saat dia ke lokasi gereja itu Februari 2014 lalu. “Kita naik perahu dari Kampung Erbos, lalu ke Kampung Tomstera, letakkan baru pertama kemudian pulang ke Erbos. Syukur dalam empat tahun gereja ini sudah selesai,” kenang Gubernur.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››