Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau menegaskan tak akan mentolerir calon prajurit TNI AD, termasuk anak-anak Papua, yang memiliki penyakit kelamin.
“Kalau ada penyakit kelamin saya coret,” ujar Pangdam dalam Syukuran Bersama Natal 2018 dan Lepas Sambut Tahun Baru 2019 Manokwari Selatan, TNI, Polri dan masyarakat di Pendopo Kantor Bupati Manokwari Selatan, Kamis (10/1/2019).
Pasalnya, penyakit itu merupakan hal yang bisa dicegah. Penyakit itu menunjukkan tak baiknya kesehatan calon prajurit, juga mengindikasikan moralitas yang tidak baik.
“Kalau nilai akademik saya tak urus, tapi kalau kesehatan tak bisa saya tolerir,” tegas Pangdam yang hadir di kegiatan tersebut bersama Ny Istriyani N Hidayati Wayangkau.
Catatan papuakini.co menunjukkan kendala terkait kelamin ini sudah pernah dikatakan Pangdam pada 21 Maret 2017 lalu. Saat itu Pangdam menyatakan banyak menemukan calon prajurit yang menggunakan ‘daun bungkus’ dalam pemeriksaan kesehatan tes penerimaan Tamtama gelombang pertama di Makodam XVIII/Kasuari.
Lebih lanjut, Pangdam menyatakan rasa sedih karena ada seorang calon prajurit anak Papua yang meninggal saat latihan di Jayapura.
“Dia adalah rekomendasi saya di Manokwari. Tapi pada saat latihan, mungkin penyakitnya kambuh, meninggal,” ungkap Pangdam dalam syukuran yang turut dihadiri, antara lain Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Bupati Manokwari Selatan Wempi Rengkung dan Kakanwil Depag Papua Barat Sudirman Simanihuruk itu.
Sebelumnya, Pangdam menyatakan selama menjabat dia akan membantu semua anak Papua yang mau masuk TNI AD. Pangdam bahkan menyatakan kadang melanggar standard syarat rekrutmen TNI AD.
“Tapi tak boleh terlalu jauh (melanggar) karena bisa berdampak pada yang bersangkutan. Jadi, kalau (anak Papua) daftar lalu kemudian tak masuk, itu berarti ada persoalan,” ingat Pangdam.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››