Gubernur Papua Barat: Tak Sesuai Agama, Hilangkan Adat Nyawa Ganti Nyawa

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, meminta masyarakat untuk tidak mempertahankan adat yang bertentangan dengan agama.

“Kita tidak boleh menuntut nyawa ganti nyawa. Kita berada di negara hukum, bukan dij aman tempo doeloe yang kala itu kita belum menerima agama,” ujar Gubernur kepada keluarga SD (korban penembakan) di halaman Polres Manokwari, Minggu (3/3/2019) sore.

Gubernur menyatakan hal ini kala menenangkan massa yang mendatangi Mapolres Manokwari dengan membawa jenazah almarhum korban penembakan. Saat itu massa mengajukan sejumlah tuntutan. Salah satunya adat nyawa ganti nyawa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur juga meminta keluarga korban mempercayakan penyelesaian kasus penembakan itu pada hukum.

Gubernur mengakui bahwa adat dan budaya memang perlu dipertahankan sebagai sebuah tradisi.

“Tapi jangan mempertahankan adat dan budaya yang bertentangan dengan nilai agama,” ingat Gubernur yang juga Kepala Suku Besar Arfak ini.

Gubernur kemudian meminta agar tidak ada pihak lain, kecuali keluarga SD, dalam persoalan ini.

“Jangan ada yang ikut campur untuk menghasut maupun memprovokasi. Antisipasi pihak ketiga. Kita juga harus perhatikan situasi keamanan di Papua Barat, khususnya Manokwari,” imbau Gubernur.(njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››