PT SDIC Papua Cement Indonesia (lebih dikenal masyarakat Manokwari, Papua Barat, dengan Semen Maruni) didesak untuk memasok listrik setidaknya 6 MegaWatt (MW) ke PLN Manokwari.
Demikian WhatsApp yang diterima papuakini.co dari Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, Sabtu (25/5/2019).
Desakan itu dilontarkan Wagub dalam pertemuan terbatas Pemprov Papua Barat di lantai lima kantor Gubernur Papua Barat, Jumat (24/5/2019).
Pertemuan itu turut dihadiri Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Wakil Bupati Manokwari, PT. PLN Manokwari, para pimpinan OPD teknis Pemprov, dan Semen Maruni.
“PT SDIC Papua Cement Indonesia harus berupaya, apapun caranya, agar dapat mensuplai kembali pasokan listrik ke PT PLN Manokwari. Walau hanya 6 MW sambil menunggu proses instalasi 10 MW,” ujar Wagub.
Instalasi 10 MW yang dimaksudkan Wagub itu adalah pemasangan mesin sewaan PLN Manokwari dari PT Andrigo di Maluku.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Menurut pimpinan PLN Manokwari, Sulisiyo, pemasangan mesin yang sudah tiba di Manokwari 24 Mei 2019 menggunakan kapal barang Sumber Sejahtera itu butuh waktu 4-5 hari.
Sebelumnya, Lee dari Semen Maruni mengatakan, perusahaan itu tak bisa lagi memasok listrik ke PLN karena ada satu turbin yang rusak. Perusahaan baru bisa kembali memasok listrik bila perbaikan alat itu selesai.
Sementara itu, PLN Manokwari hanya bisa mengalirkan listrik 17 MW, jauh dari beban puncak di wilayah Manokwari, Prafi, dan Ransiki yang berkisar 24-26 MW.
Kekuranan itu selama ini dipasok Semen Maruni sebanyak 12 MW. Jumlah itu belakangan diturunkan jadi 6 MW pada mala hari, dan 8 MW malam hari.
Jumlah itu jadi nihil sesuai surat yang diterima PLN Manokwari dari Semen Maruni. Surat itu menyatakan mulai 24 Mei 2019 pukul 18:00 WIT Semen Maruni tidak lagi mensuplai listrik ke PLN Manokwari.(an/dixie)