Padoma Doberai Mandiri Untung 700 Juta, Tapi Masih Berdarah-darah

PT Padoma Doberai Mandiri (PDM) sudah untung sekira Rp700 juta sesuai hasil audit kantor akuntan publik. Kendati demikian, BUMD milik Pemprov Papua Barat ini dikatakan masih berdarah-darah.

“Harus diingat perusahaan ini kan habis sakit keras, berdarah-darah. Baru dua tahun ini kita coba bangkit,” ujar Komisaris Utama PT PDM, Timbul Pudjianto, menjawab pekerja pers, di sela Rapat Umum Pemegang Saham 2018 PDM, Rabu (29/08/2019).

Dia menegaskan PDM saat ini masih terus melakukan investasi jangka panjang, sehingga masih terus mengeluarkan uang.

Seperti diberitakan sebelumnya, investasi yang dilakukan antara lain pengelolaan distribusi gas dari LNG Tangguh ke beberapa pembangkit listrik PLN, dan pembentukan dua anak perusahaan baru perwujudan participating interest Papua Barat dalam blok migas Salawati Mondor dan Genting Kasuri.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Terkait keuangan tersebut, termasuk cash tahunan perusahaan, berbagai gagasan muncul dan dibahas dalam RUPS tersebut. Antara lain, pelibatan PDM di kegiatan-kegiatan Pemprov.

“Kalau mau harap cash tahunan kita harus ya misalnya join dengan kontraktor, jadi kontraktor,” tuturnya.

Terkait sektor-sektor usaha yang sudah jalan, seperti pesawat terbang, masih dikaji apakah pesawat yang cuma satu itu dikembangkan pengelolaan atau jumlahnya, atau malah dijual. “Kita diberi waktu sampai Desember,” jelasnya.

Selain itu, ada sejumlah hal lain yang belum tajam kelayakan usaha dan business plan-nya, termasuk pangsa pasar dan kesinambungannya, akan dibahas di RUPS Luar Biasa pada Desember nanti.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

“Penjajakan sudah ada, seperti di sektor perikanan, air dalam kemasan. Tapi untuk dioperasionalkan butuh pematangan. Pasarnya mesti pasti, begitu juga kontinuitasnya,” ungkapnya.

Selain itu, walau merupakan perusahaan profit oriented, PDM juga memiliki visi sosial pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, salah satu gagasan adalah pemberdayaan mama-mama Papua yang selama ini jualan pinang jadi jualan sembako.

“Kecil tak usah besar-besaran. Jual 11-15 jenis bahan pokok. Kita berdayakan masyarakat, karena perusahaan ini bukan cuma bermisi cari profit tapi juga sosial memberdayakan masyarakat,” tandasnya.(an/dixie)