Pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong merupakan mimpi besar yang terwujud.
Ini dikatakan Bupati Sorong Johny Kamuru dalam peresmian pengoperasian KEK Sorong oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Jumat (11/10/2019).
Bupati menegaskan kehadiran KEK Sorong, yang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional dan yang telah ditetapkan mealui PP 31 Tahun 2016, akan memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan Sorong Raya dan Tanah Papua pada umumnya.
Untuk itu, Bupati berharap ada dukungan kebijakan dan anggaran kementerian dan lembaga bagi percepatan pertumbuhan infrastruktur KEK ini.
Hal senada dikatakan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Gubernur berharap walau KEK Sorong sudah diresmikan operasionalnya, pemerintah pusat diharapan tetap memperhatikan pengembangannya dan masuknya investor
“Penyediaan infrastruktur belum sepenuhnya terlaksana dan belum sempurna. Dua tahun ke depan diharapkan banyak peran pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur KEK Sorong,” tutur Gubernur.
KEK Sorong yang ada di lahan seluas 523,7 hektar itu berfokus utama pada industri pengolahan nikel, kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan, dan pusat logistik, serta akan menyerap sekira 15 ribu tenaga kerja.
KEK Sorong dibangun dengan menelan dana sekira Rp497 M, dari proyeksi awal Rp2,3 T, dari APBN, APBD Pemprov Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Sorong, dan sektor swasta.
KEK Sorong diproyeksikan akan menyerap investasi senilai Rp32,5 T.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››