Realisasi pendapatan Papua Barat dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus APBD 2021 Papua Barat masih 1 digit per 30 September 2021.
Data dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan Papua Barat menunjukkan realisasi DAU baru 204,34 M atau 2,66 persen dari pagu 7,671 T.
Realisasi lebih rendah, 1,20 persen, terjadi pada DAK yang baru terserap 27,64 M dari pagu 2,310 T.
Data ini disampaikan Plt Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Papua Barat, yang juga Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Papua, Burhani AS, dalam Diseminasi Perkembangan Perekonomian Papua Barat 2021 oleh Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat secara daring, Kamis (07/10/2021).
Sementara itu, realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) jauh melampaui pagu. DBH tercatat terealisasi 5,455 T, alias 551,31 persen, dari pagu Rp989,56 M.
Realisasi lebih dari pagu juga terjadi pada DBH Pajak dari Provinsi/Pemda Lain, yaitu Rp346,25 M (100,05 persen) dari pagu Rp346,09 M.
Secara umum, pendapatan transfer Papua Barat baru terealisasi Rp7,876 T (40,99 persen) dari pagu Rp19,212 T.
Menurut Plt Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Papua Barat, masih rendahnya realisasi belanja APBD 2021, dibanding periode sebelumnya, disebabkan oleh terlambatnya pelaksanaan berbagai kegiatan dan proyek, menunggu dikeluarkannya SK penjunjukan dan petunjuk teknisnya yang terkendala pandemi, selain adanya perubahan persyaratan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) berupa earmark DAU dan review APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) yang membutuhkan penyesuaian.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››