Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Papua Barat di Sorong oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Papua Barat mampu memenuhi kebutuhan 240.000 penduduk dengan kapasitas 600 liter per detik.
Hal ini sangat dibanggakan oleh Walikota Sorong, Drs. Lambert Jitmau, MM, saat meninjau lokasi SPAM di sungai Warsambin.
Menurutnya pembangunan SPAM regional itu menggunakan APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 2014.
Sedangkan kewajiban Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong adalah membebaskan tanah lokasi SPAM dari dua kelompok pemilik hak ulayat sebesar Rp6 miliar.
“Pemilik hak ulayat di lokasi SPAM ini ada dua kelompok. Saya bicara baik. Setelah itu saya satukan dua kelonpok ini lalu sepakat tandatangani kesepakatan. Selanjutnya saya bayar enam miliar rupiah. Selesai persoalan,” ujar Walikota, Senin (26/3).
Walikota telah membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola SPAM regional Kota Sorong.
“Saya sudah bentuk BUMD yang dulu PDAM itu untuk kelola SPAM ini. Soal Tirta Remu, saya tutup dan pegawai yang di dalam tetap bekerja di PDAM. Kan pegawai Tirta Remu dulunya juga pegawai PDAM,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Barat Elroy Koyary, menyatakan pihaknya berencana akan menambahkan tiga pompa di tahun depan, agar mampu menyuplai air bersih dengan kapasitas besar untuk kota dan kabupaten Sorong.
Cipta Karya tahun depan, tambahnya, akan membuat Instalasi Pengelolaan Air (IPA), yang nantinya dibagi pada dua reservoir, yang satu ke Kota Sorong dan satunya lagi ke Kabupaten Sorong, sesuai kebutuhan.(wil)
Click here to preview your posts with PRO themes ››