Suku besar Doreri dan Arfak mengancam akan kembali memalang gerbag pelabuhan, Pelni, dan Pelindo pada Sabtu (22/12/2018) mendatang.
“Jumat nanti akan ada pertemuan lagi, sesuai sesuai hasi pertemuan dengan Asisten I Pemprov Papua Barat dan PT Pelindo tadi. Tapi pertemuan itu bukan untuk bicara lagi, tapi untuk membayar kompensasi atau DP (down payment/panjar, red) untuk dua suku. Kalau tidak, Sabtu kami palang lagi,” ujar Sekretaris Umum Suku Besar Doreri, Korneles Gustaf Rumbekwan, pada papuakii.co, Selasa (18/12/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, pemalangan dilakukan di gerbang pelabuhan Manokwari, PT Pelindo dan Pelni subuh tadi. Pemalangan berlangsung selama sekira 4 jam. “Palang kami buka karena perintah Kapolda melalui Kapolres, disusul pertemuan dengan Pemprov dan PT Pelindo di kantor gubernur itu,” jelasnya.
Dia menyatakan pemalangan dilakukan karena dalam mediasi pertama di Polda Papua Barat 19 Mei 2017, 9 keret (marga) suku besar Dorer dan 3 keret suku besar Arfak meminta menempuh jalur hukum. Tapi, menurutnya, PT Pelindo meminta diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka menyepakatinya.
Lalu, pada 28 September 2018 dilakukan lagi pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat yang, menurutnya, dipimpin Asisten I.
“Kami juga sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Biro Hukum PT Pelindo di Makassar. Namun mediasi tanggal 6 desember 2018 tersebut gagal juga,” ungkapnya.(cpk5/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››