Keberhasilan murid yang saat ini punya peran baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi Papua Barat tak lepas dari kedisiplinan guru dalam mendidik para muridnya.
“Dulu, kita lihat guru dari jauh pasti kita lari dan langsung masuk ruangan. Kalau tidak pasti telinga atau perut kita diputar (dijewer dan cubit) oleh guru,” kata Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kamis (7/3/2019).
Gubernur mengatakan ini dalam sambutan Gebyar SMA YPK Imanuel dalam bagian perayaan HUT ke-47 Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua, di halaman SMA YPK Immanuel Pasir Putih, Manokwari, Kamis (7/3/2019).
Selain itu, kalau berhalangan tak bisa ke sekolah, murid yang tidak masuk kelas harus menyatakan izin melalui surat, atau orang tua murid langsung menghadap ke sekolah untuk meminta izin bagi anaknya yang tidak bisa ke sekolah.
“Dibandingkan kondisi saat ini kedisiplinan guru mulai berkurang. Saya berharap peningkatan kedisiplinan guru perlu dilakukan sehingga dapat terus menghasilkan SDM yang berkualitas,” tutur Gubernur.
Gubernur menegaskan YPK berperan penting dalam pembangunan di Tanah Papua, karena banyak melahirkan sumberdaya manusia (SDM) yang kini jadi pemimpin di Tanah Papua dan Papua Barat.
“Banyak pejabat di Papua Barat yang bisa membaca, menulis, berhitung, termasuk yang bicara ini, serta sejumlah kepala daerah lain dan pejabat di Tanah Papua mendapatkan pendidikan dasar lewat YPK,” ungkap Gubernur.
Sementara itu, Ketua Panitia Sarce Meidodga mengatakan ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam menyambut HUT ini, antara lain lomba paduan suara, lomba gerak jalan, festival budaya dan suling tambur.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menggalang dana penyelesaian kantor PSW YPK Manokwari yang sampai saat ini belum selesai pembangunannya,” bebernya.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››