Mahasiswa Unipa Nilai Ada Mafia Togel dan Miras

Sekelompok mahasiswa Universitas Papua (Unipa) yang menamakan diri Solidaritas Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Papua berunjuk rasa di Mapolda Papua Barat, Senin (15/03/2021).

Mereka menyoroti peredaran miras berlabel dan togel di Manokwari, yang mereka duga di-backup oknum-oknum tertentu karena dua hal tersebut bisa dengan mudah didapat di Manokwari.

Koordinator aksi, Arnold I Randongkir, mengatakan sudah rahasia umum di mana tempat beli togel dan miras berlabel. “Di lokasi kami, di Amban, ada beberapa titik tempat berjualan miras berlabel. Banyak warga tahu itu,” ujarnya, Senin (15/03/2021

Pengunjuk rasa juga menyoroti kesan tebang pilih dalam penegakan hukum pemberantasan dua barang itu. “Masyarakat lokal yang produksi CT, misalnya, diawasi ketat. Sementara yang jual miras berlabel malah bebas berkeliaran,” tudingnya.

Dia menegaskan miras berlabel itu dipastikan memiliki jalur distribusi besar, karena tidak ada yang diproduksi di Papua Barat. “Masuknya pasti dalam jumlah besar. Bisa saja dalam kontainer. Jadi, pasti ada oknum-oknum, kita sebut saja, mafia yang mem-backup,” tengaranya.

Peredaran miras, tegasnya, melanggar Perda No 5 Tahun 2006. Sebagai mahasiswa, mereka menyoroti hal itu sebagai pengawas pihak eksternal, sebagaimana yang dinyatakan dalam Perda tersebut.

Judi apalagi, tegasnya. Jelas dilarang UU, khususnya Pasal 303 KUHP.

Dia mengatakan tak bisa serta merta menyalahkan masyarakat. Sebab, jika tak ada tempat yang jualan, jelas tidak ada masyarakat yang membeli.

Untuk itu, dia mengajak tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda gereja, pemuda mesjid, dan seluruh lapisan masyarakat Manowkari untuk serius memberantas penyakit masyarakat yang jika dibiarkan akan merusak generasi penerus tersebut.(dixie)