Kontraktor Orang Asli Papua Sorong Raya Sorot Pembagian Proyek

Pembagian proyek Penunjukan Langsung (PL) untuk kontraktor Orang Asli Papua (OAP) kembali dipertanyakan sejumlah kontraktor OAP karena merasa ada ketidakadilan.

Ini disampaikan sejumlah kontraktor yang menyatakan diri sebagai Tim Percepatan Pembangunan Sorong Raya, Fak Fak, dan Kaimana pada papuakini di Manokwari pada Selasa, 20 September 2022.

Mereka, antara lain, adalah Julianus Ijie, Nehemia Patyanan Mambraku, dan Jakson Bauk.

Mereka merasa kecewa karena kesepakatan pembagian pekerjaan di Dinas PUPR Papua Barat tidak direalisasikan sebagaimana mestinya.

Menurut mereka ada kesepakatan di mana pekerjaan di Dinas PUPR Papua Barat senilai Rp17 M diperuntukkan bagi para kontraktor OAP di Manokwari raya, dan Rp8 M untuk Sorong raya.

Persoalannya, menurut mereka, realita di lapangan Rp6 M dari Rp8 M yang diperuntukkan bagi pengusaha OAP Sorong raya itu kemudian dialihkan ke pengusaha OAP Manokwari raya.

Mereka meminta Kadis PUPR untuk memberi penjelasan tentang hal itu, kemudian mengembalikan alokasi Rp6 M itu ke kontraktor-kontraktor OAP Sorong raya, Fak Fak, dan Kaimana sesuai kesepakatan awal.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››