Kapolres Sorong Selatan, AKBP Romylus Tamtelahitu, terharu dan menangis saat mengunjungi rumah anggotanya, Brigpol Jubel Jowey, anggota Pospol Pasar Kajase, Sorong Selatan, yang merangkap sebagai anggota Bhabinkamtibmas.
Bukan karena kondisi rumah yang tidak layak, tapi ada selembar kertas yang terpampang di dinding ruang tamu Jubel.

Walhasil, kunjungan rutin Kapolres ke rumah anggotanya, Sabtu (10/2) itu sontak berubah menjadi haru.

“Kertas itu adalah surat pernyataan atas kesalahan yang pernah dia perbuat. Kertas itu ditempel rapi di dinding ruang tamu rumahnya. Dia tidak malu ketika ada orang lain yang mengunjungi rumahnya dan membacanya. Alasan dia menempel kertas itu agar dia selalu mengetahui kesalahannya dan tidak lagi mengulangi kesalahannya,” ujar Romylus kepada papuakini.co, Minggu (11/2) sore.

Brigpol Jubel Jowey bersama warga masyarakat.
Brigpol Jubel Jowey bersama warga masyarakat.

Kata Kapolres, surat pernyataan ini berisi tentang kesalahan yang dia perbuat, sehingga mendapat hukuman oleh Kapospol Pasar Kajase dan membuat surat pernyataan.

“Saya baca surat itu. Saya salut dan terharu melihat kesungguhan hati anggota saya itu yang benar-benar mengilhami kesalahan yang pernah dia perbuat, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” tuturnya.

Kapolres lalu menirukan perkataan Jubel saat ditanya soal tersebut. “Sa (Saya,red) sengaja pajang, supaya sa tidak ulangi lagi.”

Menurut Romylus, kebanyakan anggota Polisi yang membuat kesalahan akan malu untuk mengumbar kesalahannya. Ini berbeda dengan Jubel.

“Bukan saja istri dan anak, seluruh orang yang mengunjungi rumahnya pasti akan mengetahui kesalahannya, dan dia tak persoalkan itu,” tutur Kapolres.

Kapolres Sorong Selatan, AKBP Romylus Tamtelahitu bersama Brigpol Jubel Jowey dan surat pernyataan yang ditempel di dinding.
Kapolres Sorong Selatan, AKBP Romylus Tamtelahitu bersama Brigpol Jubel Jowey dan surat pernyataan yang ditempel di dinding.

Menurut Kapolres, bagi Jubel, semakin banyak orang yang mengetahui kesalahannya, maka semakin kuat juga dia untuk taat dan patuh terhadap aturan serta tidak mengulangi kesalahan.

Ditanya soal perilaku Jubel saat ini, kata Romylus, Jubel adalah anggora Bhabin yang paling rajin mengunjungi masyarakat. Laporan harian saat dirinya piket di Pos Pol Kajase kerap di-posting di grup Pos Pol dan Bhabin.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Bukan cuma itu, salah satu putra Papua ini juga menjadi Bhabinkamtibmas pertama yg bisa menggerakkan kepala kampung untuk memasang baliho sosialisasi dana desa.

Kapolres Sorong Selatan, AKBP Romylus Tamtelahitu bersama Brigpol Jubel Jowey dan istri.
Kapolres Sorong Selatan, AKBP Romylus Tamtelahitu bersama Brigpol Jubel Jowey dan istri.

Hal lain yang membuat Kapolres terharu dan bangga pada Jubel adalah di tengah keterbatasan dirinya dengan kondisi keluarganya yang kekurangan, dia punya semangat hebat. Dia rela berjalan kaki ke kantor jika uang menipis. Apalagi. Harga ojek dari rumahnya ke kantor mencapai 60 ribu.

“Selama ini dia pinjam motor saudaranya. Tapi sudah diambil kembali. Seminggu ini dia jalan kaki dan naik ojek. Itu pun dia tidak pernah terlambat,” tuturnya.

Dalam kunjungan itu Kapolres langsung memerintahkan Kasubag Sarpras untuk menyiapkan motor dinas, yang langsung diserahkan ke Jubel.
Penyerahan itu bersamaan dengan datangnya tim dari Pusat Studi Ilmu Kepolisian Universitas Syiah Kuala.

“Jubel memang bukan siapa-siapa. Dia hanyalah anggota Polisi yang penuh keterbatasan seperti kebanyakan anggota lain. Tapi saya dan seluruh anggota polisi mendapatkan pelajaran berharga dari seorang Jubel.  Dia berani mengalahkan rasa malu atas kesalahannya sebagai komitmen melakukan perubahan perilaku,” tandas Kapolres.(njo)